sitemap
Klarifikasi berita yang tersebar di media online tentang Ketua BPD dan ketua LPM desa Mekarwangi kecamatan Sukawening “Hoax”
Berita yang tersebar tentang ketua BPD dan ketua LPM desa Mekarwangi semuanya hoax, berbeda dengan kenyataan yang ada di lapangaan.
Untuk itu di haparakan masayarakat biasa menelaah lebih lanjut tentang berita online yang tersebar berbeda dengan kenyataan yang sebenarnya.
Tupoksi BPD (Tugas Pokok dan Fungsi) BPD (Badan Permusyawaratan Desa) sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 110 Tahun 2016.
Semua kegiatan dan keuangan di laksanakan dan di kelola oleh desa, tugas BPD haya mengawal dan mengawal pembangunan desa.
BPD hanya menjalankan tugas sesuai dengan aturan yang yang berlaku.
ketua BPD Mekarwangi kecamatan Sukawening tidak pernah menawarkan pihak ke tiga atau menjalin komitmen dengan pihak manapun.
Adapun seglintir orang yang bernafsu untuk menjatuhkan kan ketua BPD dan ketua LPM desa Mekarwangi dengan menghalalkan segala cara untuk kepentingan pribadi dengan tujuan ingin menjatuhkan.
dan adaya oknum yang memeras uang kepada ketua LPM dan ketua BPD dan mengancam kalau tidak di kasih sesuai keinginannya maka akan di beritakan yang menjatuhkan.
Karna itu lah berita hoax di sebar, Karana ketua BPD dan ketua LPM tidak memberi uang yang di inginkan nya.
Saya mohon berita hoax yang ada di media online bisa di di hapus Karan berita yang menjatuhkan. Sangat berdampak terhadap kami.
Ini semua sengaja di sebar agar mengalihkan isu atau Sabotase informasi adalah tindakan yang disengaja untuk merusak atau merugikan integritas, keakuratan, atau ketersediaan informasi. Ini bisa berupa tindakan seperti menyebarkan berita palsu, menghancurkan data, atau mencegah akses terhadap informasi penting.
Karan kami sebagai lembaga desa hanya mengapdi kepada masyarakat.
#garutviral #DPRD #semuaorang #bupatigarut #wakilbupati #satgaspremanisme
Di duga Oknum Kepala desa Mekarwangi kecamatan Sukawening Cahdiana merugikan negara yang bersumber dari dana desa
Kelapa desa Mekarwangi kecamatan Sukawening "Cahdiana" merugikan negara yang bersumber dari dana desa mencapai hampir Rp 1 miliar.
Dari pengakuan keluarga dan teman-teman yang dekat dengan kepala desa uang dana desa tersebut di gunakan untuk "
menggandakan uang ke paranormal yang dia kenal, dan di gunakan untuk berjudi online.
"Desa Mekarwangi masih menunggu pencairan Dana Desa (DD) untuk tahun 2025. Namun, hingga saat ini, anggaran tersebut belum juga cair.
Dampak Keterlambatan pencairan DD 2025 dapat menghambat pelaksanaan program-program pembangunan desa dan Keterlambatan juga dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat desa. Sabtu (17-5-2025).
Terdapat dugaan bahwa Kepala Desa Cahdiana menggunakan uang Anggaran Dana Desa (DD) 2024 sebesar Rp.554. Dugaan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa anggaran DD 2025 tidak akan cair karena penyalahgunaan dana desa tersebut.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, Kades Cahdiana diduga menggunakan dana desa sebesar Rp. 554 juta untuk membiayai kepentingan pribadi, bukan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Hal ini bertentangan dengan prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2024 yang ditetapkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2024 meliputi :
-Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, pembangunan infrastruktur desa, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan pengembangan kapasitas masyarakat.
- Penyelenggaraan promosi kesehatan dan gerakan masyarakat hidup sehat.
- Penguatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan desa.
"Menurut warga desa Mekarwangi yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, Karena temuan investigasi inspektorat kabupaten Garut kepala desa yang harus mengembalikan uang Rp 554 juta sampai jeda waktu perjanjian yang sudah ditentukan oleh kepala Desa Mekarwangi Cahdiana. dalam hal ini, dampak dari itu sangat terasa bagi kami masayarakat kurang mampu untuk pembangunan desa tahun ini salah satunya BLT Desa Mekarwangi tahun 2025 tahap 1 sampai saat ini belum di cairkan.
Dikarenakan terhambat progres pekerjaan tahun 2024 belum selesai dan kades Cahdiana harus mengembalikan, Ini sangat terasa bagi masyarakat yang tidak mampu Desa Mekarwangi kecamatan Sukawening. Bantuan Langsung Tunai (BLT) belum cair. Masyarakat berharap ada kejelasan dalam proses kepala desa agar tidak menghambat pembangunan desa tahun ini." tandasny.
"Jika dugaan penyalahgunaan dana desa terbukti, dan tidak bisa mengembalikan maka Kades Cahdiana dapat menghadapi konsekuensi hukum dan administratif. Selain itu, anggaran DD 2025 juga dapat tidak cair, sehingga pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa akan terganggu."ungkapnya.
"Kepala Desa Mekarwangi, Cahdiana, angkat bicara terkait persoalan tersebut. Cahdiana beralibi, adanya penyelewengan dana tersebut karena pekerjaan yang tidak selalu di LPJ-kan. Pada kenyataan tidak sesuai dengan kerugian negara yang bersumber dari dana desa. Dan banyaknya orang yang telah di tipu, Cahdiana meminjam uang dengan pakaian dinas kepala desa dan pasilitas desa untuk melancarkan aksinya.
Kades Mekarwangi Cahdiana belum memberikan keterangan resmi terkait dengan anggaran DD tahun 2024 tersebut. Namun, diharapkan bahwa Kades dapat memberikan klarifikasi dan penjelasan terkait dengan anggaran DD 2024 tersebut yang proses baru 40%.
"Masyarakat Mekarwangi berterimakasih kepada bapak Tim
Investigasi Inspektorat kabupaten Garut, Kabid DPMD, dan pak camat Sukawening yang tegas. Lembaga desa "tidak akan mencarikan anggaran dana desa sebelum semua kegiatan tahun 2024 terealisasi. kami segenap warga Desa Mekarwangi dengan sebesar-besarnya berterimakasih kepada pihak yang berwenang, terimakasih juga bapak Babinsa Dan bhabinkamtibmasa, BPD Mekarwangi yang mengawal pembangunan desa Mekarwangi.
Semoga pemerhati bapak ibu ke desa Mekarwangi ini terus konsisten dalam mengawal desa kami. ujar tokoh masyarakat.
-
Berita yang tersebar tentang ketua BPD dan ketua LPM desa Mekarwangi semuanya hoax, berbeda dengan kenyataan yang ada di lapangaan. Untuk ... -
Kelapa desa Mekarwangi kecamatan Sukawening "Cahdiana" merugikan negara yang bersumber dari dana desa mencapai hampir Rp 1 miliar.... -
https://html-online.com/editor/